Langsung ke konten utama

konsep waktu dan sudut



Hai teman-teman ini adalah postingan pertama pada blog ini, saya awali dengan artikel seputar astronomi nanti mungkin saya akan bahas juga mengenai seismologi teknik dll.Sebelumnya tahukah kalian mengenai konsep waktu yang dijadikan manusia sebagai patokan dalam kehidupan sehari-hari?,pada postingan kali ini saya akan menjelaskannya.

Tiga satuan dasar waktu secara Astronomis:
  • Hari, yaitu panjang waktu yang diperlukan bumi untuk menyelesaikan satu kali rotasi. 
  • Bulan (month), yaitu waktu yang diperlukan bulan (moon) untuk menyelesaikan satu putaran terhadap bumi.
  • Tahun, yaitu interval waktu yang diperlukan bumi untuk menempuh satu putaran terhadap matahari.

Dua macam hari
  1. Hari matahari (solar day), jika matahari sebagai acuan: interval waktu dari saat matahari terbit ke matahari terbit berikutnya atau matahari terbenam ke matahari terbenam berikutnya. (24 jam)
  2. Hari sideris (sidereal day), jika bintang sebagai acuan: interval waktu dari saat suatu bintang tertentu berada di atas kepala kita sampai bintang tersebut kembali berada di atas kepala kita lagi. (23 jam 55 menit 4 detik)
                        Perbedaan antara hari matahari dan hari sideris





Periode rotasi bulan = periode revolusinya = 27,321661 hari.
Akibat proses sinkronisasi (perlambatan rotasi bulan akibat pengaruh gravitasi bumi)




Pembagian hari menjadi 24 jam
  • Bangsa Mesir kuno dan Sumeria mendefinisikan satu jam sebagai seperduabelas waktu antara terbit Matahari hingga terbenamnya. Selain itu, bangsa Mesir kuno terbiasa membagi satu malam itu menjadi 12 bagian. Karenanya satu hari satu malam menjadi 24 jam. Akibat definisi ini, dalam musim panas dan dingin, lama satu jam itu akan berbeda. 
  • Selanjutnya, definisi satu hari menjadi 24 jam dihitung dari saat matahari di meridian hingga besoknya di meridian lagi dinyatakan sebagai 24 jam. Hal ini menyebabkan variasi satu jam antara musim panas dan dingin jadi tidak terlalu jauh.
  • Selanjutnya, pembagian satu hari menjadi 24 jam dapat dinyatakan dengan alat pengukur waktu (misal jam pendulum) yang tidak bergantung pada posisi Matahari atau benda langit. Karenanya, baik musim dingin maupun musim panas, lama waktu satu jamnya akan sama
Apasih sebenarnya menit dan detik?
  • Bangsa Babilonia terbiasa menggunakan sistem perhitungan sexagesimal, yaitu penggunaan perhitungan dengan dasar 1⁄60. Inilah yang digunakan hingga sekarang bahwa satu jam sama dengan 60 menit dan satu menit sama dengan 60 detik.
  • Sekarang ini, satu detik didefinisikan sebagai lama waktu yang dibutuhkan oleh 9.192.631.770 periode radiasi yang dihasilkan oleh transisi antara dua level hyperfine atom cesium-133 dalam keadaan tak terpengaruh medan magnet dan dalam temperatur 0 K.
Efek Rotasi Bumi pada Zonasi Waktu

Dalam 24 jam Bumi berrotasi menempuh 360o.
24j  = 360o 1j  = 15o
4m = 1o        1m = 15’ {15 ment busur}
4d = 1’ 1d = 15” {15 detik busur}

Setiap daerah di permukaan Bumi dapat dizonasi berdasarkan waktu (setiap terpisah 15o dalam bujur maka berbeda 1j)
Ada waktu standar, yaitu Universal Time (UT) atau Greenwich Mean Time (GMT) dan waktu lokal.
Waktu lokal di Indonesia terbagi atas 3 waktu, yaitu WIB, WITA, dan WIT yang masing-masing berbeda 7, 8, dan 9 jam dari UT. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Julian Day dan Waktu Matahari

Hai teman-teman bagi kalian yang suka dengan ilmu astronomi ini saya posting mengenai julian day dan waktu mahari beserta perhitungannya.Materi ini berasal dari dosen saya pak Rukman Nugraha yang juga bekerja di BMKG pusat bagian Geofisika Potensial dan Tanda Waktu. Julian Day Julian Day (JD) didefinisikan sebagai banyaknya hari yang telah dilalui sejak hari Senin tanggal 1 Januari tahun 4713 SM (= - 4712) pada pertengahan hari atau pukul 12:00:00 UT (Universal Time) atau GMT. Julian Day digunakan untuk memudahkan perhitungan yang berkaitan dengan tanggal dan penentuan posisi benda langit (Bulan dan Matahari), kemiringan orbit rotasi bumi, menghitung waktu terjadinya ekuinoks dan solstice, dan sebagainya. JD 0 = 1 Januari -4712 12:00:00 UT JD 0,5 = 2 Januari -4712 00:00:00 UT JD 1 = 2,5 Januari -4712 (= 2 Januari -4712 12:00:00 UT) 4 Oktober 1582 M = JD 2299159,5 (Akhir Kalender Julian) 15 Oktober 1582 M = JD 2299160,5 (Awal Kalender Gregorian) 1 Januari 2000 12:00:00 U

TATA KOORDINAT GEOGRAFIS DAN HORISON

Peredaran Benda-benda Langit -Benda langit nampak beredar, terutama, karena rotasi bumi. Jika bumi tidak berotasi, posisi bintang-bintang akan “tetap”. -Dahulu orang menyangka bahwa langit adalah sebuah kubah raksasa yang berputar dan objek-objek langit menempel padanya. Adapun  Bumi adalah pusat kubah itu. -Untuk menentukan posisi sebuah benda langit digunakanlah sistem koordinat bola yang berpusat di Bumi Komponen-komponen Dasar Tata Koordinat Astronomi Lingkaran Dasar Utama: yang membagi bola menjadi 2 belahan, belahan utara dan belahan selatan Kutub-kutub: pada diameter bola yang tegak lurus lingkaran dasar utama Lingkaran Dasar ke-2: lingkaran besar yang melalui kutub-kutub lingkaran dasar utama, tegak lurus lingkaran dasar utama Titik asal: titik acuan pengukuran besaran koordinat I Koordinat I(“absis”): dihitung dari titik asal sepanjang lingkaran dasar utama Koordinat II(“ordinat”): dihitung dari lingkaran dasar utama ke arah kutub Komponen U

Istilah-Istilah dalam Astronomi

1) Ekuator langit Ekuator langit  adalah suatu lingkaran besar semu yang merupakan perpotongan perpanjangan bidang ekuator bumi pada bola langit (lihat gambar II.1). Gambar II.1. Sistem Koordinat Ekuator 2) Lingkaran ekliptika  Lingkaran ekliptika adalah lingkaran semu yang membentuk sudut 23.5o terhadap ekuator langit (lihat gambar II.1). Perpotongan pertama pada tanggal 21 Maret saat matahari bergerak dari selatan ke arah utara pada titik Aries (vernal equinox), dan perpotongan kedua pada saat matahari bergerak dari utara ke arah selatan tanggal 21 September  pada titik musim gugur (autumnal equinox). Dalam lingkaran ini Matahari nampak bergeser dari barat ke arah timur. Menurut Hipparcus (seorang peneliti astronomi), matahari mempunyai keterlambatan 36” setahun dalam mencapai posisi titik aries (vernal ekuinox).  3) Titik Aries/vernal equinox merupakan salah satu titik perpotongan antara bidang ekliptika dan ekuator langit, tempat matahari berada pada tanggal 21 Mare