Langsung ke konten utama

KONSEP PEREDARAN BENDA-BENDA LANGIT


POIN-POIN PENTING SKETSA PEREDARAN BENDA-BENDA LANGIT

  • Bumi dianggap sebagai pusat bola langit
  • Jarak setiap benda langit dianggap sama dari Bumi
  • Ada Horison
  • Ada titik-titik Kardinal (UTSB), Zenith dan Nadir
  • Ada Equator Langit, KLU, dan KLS
  • Ada sketsa peredaran benda-benda langit


LANGKAH-LANGKAH MENSKETSA PEREDARAN BENDA-BENDA LANGIT
  • Membuat sketsa Bumi (bisa berupa titik saja)
  • Membuat bola langit berpusat di Bumi
  • Membuat garis horisontal dan vertikal yang saling tegak lurus
  • Membuat Horison di garis horisontal
  • Menentukan titik kardinal Selatan dan Utara serta Zenith dan Nadir

Catt: S bisa di sebelah kiri dan U di sebelah kanan atau sebaliknya
Z selalu di atas pengamat dan N selalu di bawah pengamat


  • Membuat garis untuk Equator langit yang membentuk sudut terhadap garis vertikal dan besar sudutnya sesuai dengan lintang pengamat.Jika pengamat di belahan Bumi Utara, maka kemiringan garis condong ke arah Selatan.Jika pengamat di belahan Bumi Selatan, maka kemiringan garis condong ke arah Utara
  • Membuat Equator Langit
  • Menentukan titik-titik kardinal Timur dan Barat dengan aturan penentuannya mesti sesuai arah jarum jam jika dilihat dari Zenith.

Catt: Titik T dan B adalah perpotongan Equator langit dan Horison, kecuali untuk pengamat di                     Kutub

  • Membuat garis yang tegak lurus Equator langit yang nantinya untuk meletakkan KLU dan KLS.Jika pengamat di Belahan Bumi Utara, KLU di atas Horison dan KLS di bawah Horison. Jika pengamat di Belahan Bumi Selatan , KLS di atas Horison dan KLU di bawah Horison.
            catt: KLU selalu dekat dengan titik U dan KLS selalu dekat dengan titik S
  • Membuat garis yang sejajar Equator langit dan tegak lurus garis KLU-KLS yang nantinya sketsa peredaran benda-benda langit
  • Membuat sketsa peredaran benda-benda langit dengan aturan di bagian depan bola langit dan di atas Horison mesti bergaris tebal.Adapun di bagian belakang bola langit dan di bawah Horison mesti bergaris putus-putus.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Julian Day dan Waktu Matahari

Hai teman-teman bagi kalian yang suka dengan ilmu astronomi ini saya posting mengenai julian day dan waktu mahari beserta perhitungannya.Materi ini berasal dari dosen saya pak Rukman Nugraha yang juga bekerja di BMKG pusat bagian Geofisika Potensial dan Tanda Waktu. Julian Day Julian Day (JD) didefinisikan sebagai banyaknya hari yang telah dilalui sejak hari Senin tanggal 1 Januari tahun 4713 SM (= - 4712) pada pertengahan hari atau pukul 12:00:00 UT (Universal Time) atau GMT. Julian Day digunakan untuk memudahkan perhitungan yang berkaitan dengan tanggal dan penentuan posisi benda langit (Bulan dan Matahari), kemiringan orbit rotasi bumi, menghitung waktu terjadinya ekuinoks dan solstice, dan sebagainya. JD 0 = 1 Januari -4712 12:00:00 UT JD 0,5 = 2 Januari -4712 00:00:00 UT JD 1 = 2,5 Januari -4712 (= 2 Januari -4712 12:00:00 UT) 4 Oktober 1582 M = JD 2299159,5 (Akhir Kalender Julian) 15 Oktober 1582 M = JD 2299160,5 (Awal Kalender Gregorian) 1 Januari 2000 12:00:00 U

TATA KOORDINAT GEOGRAFIS DAN HORISON

Peredaran Benda-benda Langit -Benda langit nampak beredar, terutama, karena rotasi bumi. Jika bumi tidak berotasi, posisi bintang-bintang akan “tetap”. -Dahulu orang menyangka bahwa langit adalah sebuah kubah raksasa yang berputar dan objek-objek langit menempel padanya. Adapun  Bumi adalah pusat kubah itu. -Untuk menentukan posisi sebuah benda langit digunakanlah sistem koordinat bola yang berpusat di Bumi Komponen-komponen Dasar Tata Koordinat Astronomi Lingkaran Dasar Utama: yang membagi bola menjadi 2 belahan, belahan utara dan belahan selatan Kutub-kutub: pada diameter bola yang tegak lurus lingkaran dasar utama Lingkaran Dasar ke-2: lingkaran besar yang melalui kutub-kutub lingkaran dasar utama, tegak lurus lingkaran dasar utama Titik asal: titik acuan pengukuran besaran koordinat I Koordinat I(“absis”): dihitung dari titik asal sepanjang lingkaran dasar utama Koordinat II(“ordinat”): dihitung dari lingkaran dasar utama ke arah kutub Komponen U

Istilah-Istilah dalam Astronomi

1) Ekuator langit Ekuator langit  adalah suatu lingkaran besar semu yang merupakan perpotongan perpanjangan bidang ekuator bumi pada bola langit (lihat gambar II.1). Gambar II.1. Sistem Koordinat Ekuator 2) Lingkaran ekliptika  Lingkaran ekliptika adalah lingkaran semu yang membentuk sudut 23.5o terhadap ekuator langit (lihat gambar II.1). Perpotongan pertama pada tanggal 21 Maret saat matahari bergerak dari selatan ke arah utara pada titik Aries (vernal equinox), dan perpotongan kedua pada saat matahari bergerak dari utara ke arah selatan tanggal 21 September  pada titik musim gugur (autumnal equinox). Dalam lingkaran ini Matahari nampak bergeser dari barat ke arah timur. Menurut Hipparcus (seorang peneliti astronomi), matahari mempunyai keterlambatan 36” setahun dalam mencapai posisi titik aries (vernal ekuinox).  3) Titik Aries/vernal equinox merupakan salah satu titik perpotongan antara bidang ekliptika dan ekuator langit, tempat matahari berada pada tanggal 21 Mare